Nasehat Bagi Pelaku
Maksiat
Suatu ketika seorang lelaki mendatangi Ibrohim
bin Ad-ham… ia mengatakan: “Wahai Abu Ishaq (panggilan kesayangan Ibrohim)!
Sungguh, aku ini orang yang terlalu menuruti hawa nafsuku, maka ku mohon
berikan aku nasihat yang dapat mencegah dan menyelamatkan hatiku!
Maka Ibrohim mengatakan: “Jika kamu setuju dan
mampu menerapkan lima perkara ini, maka kemaksiatan tidak lagi membahayakanmu,
dan kenikmatan tidak lagi menjerumuskanmu”.
Lelaki itu mengatakan: “Wahai Abu Ishaq, Sebutkanlah
lima perkara itu!”
Ibrohim mengatakan: “Yang pertama: Jika kamu
ingin melakukan maksiat kepada Alloh azza wajall, maka janganlah makan dari
rizki-Nya!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Lantas dari mana
aku akan makan, sedang semua yang ada di bumi ini termasuk rizki-Nya?!”
Ibrohim menimpali: “Jika demikian, Apakah pantas
kamu makan dari rizki-Nya, lalu kamu melakukan maksiat pada-Nya?!”
Lelaki itu mengatakan: “Tentunya tidak…
Sebutkanlah yang kedua!”
Ibrohim mengatakan: “Jika kamu ingin bermaksiat
pada-Nya, maka jangan menempati negeri milik-Nya!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Ini malah lebih
berat dari yang pertama… Jika semua negeri dari timur sampai barat itu
milik-Nya, lantas dimana aku akan bertempat?!”
Ibrohim menimpali: “Jika demikian, Apakah pantas
kamu makan dari rizki-Nya dan menempati negeri milik-Nya, lalu kamu melakukan
maksiat pada-Nya?!”
Lelaki itu mengatakan: “Tentunya tidak…
Sebutkanlah yang ketiga!”
Ibrohim mengatakan: “Jika kamu ingin bermaksiat
pada-Nya, sedang kamu mendapat rizki dari-Nya dan menempati negeri milik-Nya,
maka carilah tempat yang tidak bisa terlihat oleh-Nya, lalu lakukanlah maksiat
di tempat itu!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrohim,
bagaimana ini mungkin, sedang Dia bisa melihat apapun yang tersembunyi?!”
Ibrohim menimpali: “Jika demikian, apakah pantas
kamu makan dari rizki-Nya, dan menempati negeri milik-Nya, kemudian kamu
melakukan maksiat kepada-Nya padahal Dia melihatmu dan semua gerak-gerikmu?!”.
Lelaki itu menjawab: “Tentunya tidak…
Sebutkanlah yang keempat!”
Ibrohim mengatakan: “Jika nanti datang Malaikat
Kematian untuk mencabut nyawamu, maka katakan padanya: ‘Tanggguhkanlah
kematianku, sehingga aku bisa menjalani taubat nasuha dan melakukan
amalan-amalan yang baik’!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Ia takkan menuruti
permintaanku”
Ibrohim menimpali: “Jika kamu tidak mampu
menolak kematian untuk bertaubat, dan kamu tahu bahwa jika datang kematian maka
tidak mungkin lagi ditangguhkan, lantas bagaimana kamu akan menyelamatkan
diri?!”
Lelaki itu mengatakan: “Sebutkanlah yang
kelima!”
Ibrohim mengatakan: “Jika Malaikat Zabaniyah
nanti datang untuk menggiringmu ke Neraka, maka jangan mau pergi bersamanya!”
Lelaki itu mengatakan: “Mereka tidak akan
membiarkan dan mendengarkan ucapanku”
Ibrohim menimpali: “Lantas bagaimana kamu
mengharapkan keselamatan?!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrohim,
cukup… cukup… Aku sekarang mohon ampun dan bertaubat kepada-Nya”
Akhirnya lelaki itu selalu menemani Ibrohim
dalam ibadah, hingga kematian memisahkan keduanya…
(Diterjemahkan oleh: Abu Abdillah Addariny, MA .
dari Kitab at-Tawwaabiin, karya al-Muwaffaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi, hal:
285-286)
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)